Perjuangan Lansia Ringkih Penjual Donat keliling

Di usia senjanya, Abah Ojak masih setia mengayuh sepeda tuanya demi menjual donat keliling. Ia tak pernah mengenal kata menyerah, meski tubuh mulai melemah dan sepeda tua yang digunakan sering rusak.

Sudah 25 tahun Abah Ojak berjualan donat. Tapi sejak 2022, pendapatannya makin tidak menentu. Dalam sehari, ia hanya mendapat sekitar Rp50.000, itu pun jika dagangan laku. Di tengah keterbatasan, Abah tetap berjuang—bukan untuk kaya, tapi untuk bertahan hidup dan membayar biaya kontrakan serta listrik yang selalu mengejar setiap bulan.

Tinggal Berdua dalam Kontrakan Kecil, Istri Abah Lumpuh karena Rematik

Abah Ojak tinggal di rumah kontrakan berukuran hanya 3x4 meter bersama sang istri tercinta. Kontrakan sempit itu hanya memiliki satu kamar dan kamar mandi, tanpa dapur, tanpa perabot layak.

Istri Abah mengalami rematik parah di kaki kanannya, sehingga untuk sekadar berdiri atau duduk saja harus dibantu. Ia hanya bisa berjalan dengan tongkat dan tidak dapat beraktivitas seperti biasanya.

Karena kondisi istrinya, Abah mengurus semua keperluan rumah sendirian: mencuci, memasak, menyiapkan bahan jualan, bahkan memandikan istrinya. Abah juga ingin membawa istrinya berobat ke dokter, namun tak mampu karena tidak punya BPJS dan penghasilan sangat terbatas.

Sepeda Rusak, Pernah Jatuh dan Ditipu, Tapi Abah Tak Pernah Menyerah

Abah Ojak berjualan dengan sepeda ontel usang yang telah menemaninya lebih dari lima tahun. Kondisinya kini sering rusak—rantai copot, standar patah, dan rem blong.

Suatu hari, sepeda itu membuatnya terjatuh, donat yang ia jual berserakan dan tak bisa dijual lagi.

Pernah juga, ada orang yang berpura-pura membeli, lalu meminjam Rp50.000 dan tak pernah kembali.

Dan saat musim hujan, dagangan sering tak laku. Abah pun hanya bisa pulang membawa donat sisa dan hati yang perih.

Bertahan di Tengah Keterbatasan

Modal untuk membuat donat sekitar Rp300.000 untuk seminggu, yang harus Abah putar agar bisa cukup.

Dari hasil berjualan itulah ia bayar kontrakan (Rp350.000) dan air-listrik (Rp150.000) setiap bulan. Namun saat ini, tagihan itu belum bisa dibayar.

Untuk makan pun, Abah dan istrinya hanya makan seadanya, telur atau nasi dengan garam. Mereka belum pernah mencicipi makanan enak di usia senja ini.

Mari Bantu Abah Ojak agar Bisa Tetap Berdagang dan Merawat Istri Tercinta

Di usianya yang 80 tahun, Abah Ojak tetap berdiri tegar. Ia bukan hanya pedagang, tapi suami luar biasa yang tak pernah malu menggantikan peran istrinya karena cinta dan tanggung jawab.

Kini, Abah hanya berharap:

• Punya sepeda layak atau gerobak jualan sendiri
• Bisa menambah modal usaha agar dagangannya lebih banyak dan tidak keliling terlalu jauh
• Membayar tunggakan kontrakan dan biaya listrik
• Bisa membawa istrinya berobat secara rutin

Mari kita bantu perjuangan Abah Ojak.

Dukung dengan donasi terbaikmu agar Abah bisa berjualan dengan tenang dan merawat istrinya dengan layak.

Klik Donasi Sekarang untuk menjadi bagian dari harapan kecil Abah Ojak di masa tuanya Kita tidak bisa menggantikan lelahnya, tapi kita bisa meringankan bebannya Bantu Abah Ojak hari ini. Karena setiap rupiahmu, adalah napas perjuangan bagi Abah dan istri tercinta.

• Klik “Donasi Sekarang;
• Masukan nominal donasinya;
• Pilih metode pembayaran;
• Dapatkan laporan via email.

 

 

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

 

Contact and More Information:

Instagram: @ayokita.peduli

WhatsApp: +62 821-2908-8174

Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com

 

*Page ini merupakan page Fundraiser dan merupakan bagian dari program dan campaign utama yang berjudul Semua Berhak Nyaman.

 

 

*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur Fundraiser, kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.

Baca selengkapnya ▾